Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia: Kurangnya layanan kesehatan – Vatican News

Indonesia: Kurangnya layanan kesehatan – Vatican News

Pelayanan kesehatan berada dalam kondisi yang buruk di provinsi-provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan masyarakat miskin tidak mendapatkan jaminan kesehatan pemerintah. Robertus Indi Na Jaweng, dari lembaga pemerintah yang mengendalikan sistem layanan kesehatan di Indonesia, mengatakan kepada UKnews bahwa Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Indonesia pada bulan September, dan mengatakan: “Masalah akses dan kualitas layanan di fasilitas kesehatan masih menjadi masalah besar.”

Dari tanggal 2 hingga 13 September, pemimpin Katolik tersebut akan melakukan ziarah apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura. Fransiskus memulai perjalanannya di Indonesia. Dia adalah Paus ketiga dalam sejarah yang mengunjungi negara mayoritas Muslim tersebut. Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia. Sekitar sembilan persennya beragama Kristen, sebagian besar Protestan. Konstitusi menjamin kebebasan menjalankan ritual keagamaan.

Namun, pelayanan kesehatan di Indonesia masih memprihatinkan: tim Inspektur Gowing baru-baru ini mengunjungi lima kabupaten di pulau Flores yang mayoritas penduduknya beragama Katolik dan menemukan, menurut Ucanews, bahwa rumah sakit kekurangan fasilitas dasar serta kapasitas tempat tidur, peralatan medis dan staf yang memadai, khususnya. Yang spesial. Para ahli menjelaskan bahwa beberapa daerah bahkan tidak mampu menjangkau layanan kesehatan masyarakat. “Bahkan jika ada beberapa daerah yang telah mencapai tujuan tersebut, banyak warga yang sebenarnya tidak dapat memperoleh manfaat dari layanan tersebut,” jelasnya, menjelaskan bahwa layanan kesehatan Gaweng gratis bagi masyarakat yang sangat miskin. Namun, setiap masyarakat berpendapatan menengah harus membayar untuk menggunakan layanan di pusat kesehatan dan rumah sakit yang bekerja sama dengan pemerintah, dan banyak di wilayah Manggarai Timur yang tidak mampu membayar layanan tersebut mengaksesnya. Ke beberapa daerah dan sumber terbatas. “Ini masih menjadi tantangan bagi kami, karena tidak semua dokter mau bekerja di pedalaman,” ujarnya. Warga di daerah terpencil terkadang harus membawa pasien berjalan kaki ke pusat pelayanan kesehatan di perkotaan. Pada bulan Mei, seorang perempuan dilaporkan meninggal dalam perjalanan ke pusat kesehatan terdekat, enam kilometer dari desanya di Kabupaten Manggarai Timur.

READ  CGTN: China dan Asia Tengah menjanjikan kemitraan yang lebih erat dengan ...

(BERITA YUKAN/KNA-ASSET)