Indonesia berencana mencabut larangan ekspor minyak sawit awal pekan depan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada Kamis di Jakarta. Ratusan petani sebelumnya memprotes larangan ekspor tersebut.
Presiden mengatakan ekspor akan dilanjutkan mulai Senin, dengan minyak goreng sekarang sebagian besar tersedia dan dengan harga lebih murah: “Alhamdulillah, pasokan minyak goreng telah meningkat, dan lebih dari cukup di tingkat nasional.” Petani menyambut baik keputusan tersebut.
Sebagai produsen bahan baku nabati terbesar di dunia, Indonesia menghentikan ekspor minyak sawit mentah pada akhir April. Pemerintah ingin memerangi kekurangan dan harga tinggi di negara mereka. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan pada saat itu bahwa ia akan menilai kembali keputusan tersebut setelah pasar negara stabil dan minyak goreng kembali tersedia dengan harga yang wajar.
Akibat kelangkaan stok, harga minyak goreng di negara Asia Tenggara itu melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini memicu protes. Ini mengancam akan menggoyahkan pemerintahan negara kepulauan yang berpenduduk sekitar 270 juta jiwa itu.
Penawaran demo di beberapa kota
Ratusan petani kelapa sawit kecil berkumpul di beberapa kota pada hari Selasa dan menuntut pemerintah mencabut larangan tersebut. Menurut mereka, perusahaan berhenti membeli minyak sawit, yang membuat hasil panen mereka tidak berharga. Untuk mengakhiri larangan ekspor, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Manocitos Darto mengatakan, “Roda ekonomi kita sekarang bisa berputar kembali.”
Minyak kelapa sawit merah-coklat diekstraksi dari inti kelapa sawit. Ada juga minyak inti sawit dari biji buahnya. Minyak sawit terutama digunakan di Asia untuk menggoreng dan menggoreng. Namun, itu juga ditemukan di banyak makanan, misalnya dalam margarin, cokelat, makanan yang mengandung kakao, es krim, makanan yang dipanggang, pizza, dan produk kenyamanan lainnya.
Minyak sawit juga dicampurkan ke dalam pakan ternak, deterjen, sabun, kosmetik, lilin, dan pelumas yang memiliki kandungan minyak sawit yang tinggi. Ini juga digunakan sebagai bahan baku biofuel. Indonesia telah dikritik karena menghancurkan hutan hujannya untuk menanam kelapa sawit. (sda/awp/dpa)
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015