Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia mengingatkan Myanmar pada prinsip-prinsip konstitusional Asia di tengah kudeta militer

Indonesia mengingatkan Myanmar pada prinsip-prinsip konstitusional Asia di tengah kudeta militer

Jakarta. Di tengah konspirasi militer yang sedang berlangsung atas tuduhan kecurangan pemilu, Indonesia mendesak sesama negara anggota Asia, Myanmar, untuk mengejar prinsip-prinsip demokrasi, sebagaimana didefinisikan dalam piagam koalisi.

“Indonesia harus berpegang pada prinsip-prinsip ASEAN Charter antara lain rule of law, good governance, prinsip demokrasi dan pemerintahan konstitusional,” tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangannya, Senin.

Kementerian menambahkan bahwa semua perbedaan elektoral harus diselesaikan sesuai dengan kerangka hukum yang tersedia.

“Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan melakukan dialog dalam menyelesaikan tantangan agar tidak memperburuk situasi.”

Judah Nugraha, Direktur Pertahanan Sipil Kementerian, menjamin keselamatan 500 WNI di Myanmar.

“Sebagian besar warga Indonesia bekerja di sektor minyak dan gas, pabrik, industri pakaian jadi, dan kru pengiriman,” kata Judah Jakarta kepada publikasi saudara Peritasat Globe pada hari Senin.

Ada krisis politik atas tuduhan kecurangan pemilu. Myanmar dipimpin militer hingga reformasi demokrasi 2011. Dalam pemilu November 2020, partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi menang telak dengan 83 persen kursi parlemen. Pihak militer kemudian menuduh partai tersebut melakukan penipuan elektoral.

Pada Senin pagi, tentara Myanmar merebut kekuasaan setelah menahan pemimpin sebenarnya Suu Kyi bersama dengan Presiden Vin Mint dan pejabat senior NLD lainnya. Militer mengumumkan keadaan darurat satu tahun di televisi, dan Jenderal Min Aung Hlung akan merebut negara itu.

Menyusul pergantian rezim, tentara menempatkan pasukan di jalan-jalan ibu kota, Naypyidaw, dan di jalan-jalan Yangon, kota terbesar di Myanmar. Layanan internet dan telepon diblokir. Netflix, sebuah organisasi non-pemerintah yang terkait dengan privasi Internet, menemukan penindasan maya yang meluas di negara ini. Nomor telepon di Naipaul juga tidak dapat diakses.

READ  Ketika Swiss menguasai Indonesia - Indonesia menguasai Swiss