Sebuah kapal tanker Yunani dibajak di Teluk Oman. Kantor berita Iran IRNA berbicara tentang “penyitaan” oleh Angkatan Laut Iran. Kapal itu berada di jantung konflik antara Iran dan Amerika Serikat.
Sebuah kapal tanker minyak telah dibajak di perairan 50 mil laut sebelah timur Oman, menurut UKMTO. UKMTO mengatakan orang-orang bersenjata menaiki kapal berbendera Kepulauan Marshall.
Kantor Berita Republik Islam Iran melaporkan bahwa Angkatan Laut Iran menyita sebuah kapal tanker minyak Amerika. Dasarnya adalah perintah pengadilan. Republik Islam mengklaim bahwa kapal itu digunakan untuk mencuri minyak Iran. Kapal “Saint Nicholas” akhirnya menuju pelabuhan Iran. Media resmi Iran menggambarkan kapal tanker itu sebagai kapal Amerika, mengutip pernyataan tentara Iran.
Kehilangan kontak dengan kapal
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan bahwa sistem pelacakan kapal tanker itu dimatikan saat sedang menuju pelabuhan Bandar Jask di Iran. Kapal tanker itu dimuat di pelabuhan Basra di Irak dan menuju ke pelabuhan Aliaga di Turki.
UKMTO mengatakan orang-orang bersenjata itu mengenakan seragam hitam dan masker. Kepala petugas keamanan di kapal tanker tersebut mengatakan bahwa kapal tersebut mengubah arahnya menuju perairan teritorial Iran. Dan kemudian sambungannya terputus. Armada Kelima Angkatan Laut AS, yang aktif di wilayah tersebut, belum mengomentari informasi ini.
Kapal tanker itu terlibat penyelundupan minyak pada tahun 2023
Angkatan Laut AS menyita kapal tanker itu pada tahun 2023 karena melanggar sanksi, dan kemudian diberi nama “Swiss Rajan.” Amerika Serikat kemudian menuduh Garda Revolusi Iran ingin menyelundupkan minyak ke Tiongkok melalui kapal tanker. Mereka menyita 980 ribu barel minyak. Setelah membongkar minyak mentah, nama kapal diubah menjadi “Saint Nicholas”.
Insiden ini berkontribusi terhadap ketidakpastian mengenai pelayaran komersial di wilayah tersebut. Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menyerang kapal-kapal pengiriman di Laut Merah sejak Oktober untuk mendukung perang melawan gerakan Islam ekstremis Hamas di Jalur Gaza. Mereka memfokuskan serangannya di Selat Bab al-Mandab di persimpangan Laut Merah dan Laut Arab. Kapal tanker itu dibajak lebih jauh ke timur, tidak jauh dari Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab.
Uwe Loeb, ARD Istanbul, Tagesschau, 11 Januari 2024, 16:42
More Stories
Perang Ukraina – Zelensky mengumumkan perolehan teritorial baru di Kursk, Rusia
Seorang ilmuwan mengaku telah menemukan pesawat yang hilang
Pasukan Putin menyerbu front Ukraina