Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Kakatua di Indonesia membuat peralatan makan

Burung cerdas menggunakan hingga tiga alat.

Siapa pun yang tidak tahu peralatan makan yang bekerja di restoran siput atau restoran ikan dapat memahami betapa pintarnya beberapa hewan ketika mereka sendiri yang membuat peralatan makan yang berguna. Selama bertahun-tahun, Vet-Med-Uni Vienna telah mencari kakatua joffin, yang juga menggunakan dan membuat alat di alam liar untuk berburu, memberi makan belatung ke dalam lubang kayu.

Dalam proyek inisiasi FWF, tim Alice Auersperg menemukan, antara lain, dari spesimen yang diawetkan di Austria bahwa burung milik burung beo juga dapat menciptakan kembali bentuk memori tertentu.

Sekarang tim peneliti perilaku sedang menarik perhatian pada kemampuan yang sebelumnya belum ditemukan pada kakatua guffin liar di Indonesia. (biologi saat ini, 31 Agustus). Bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ini menunjukkan bagaimana burung menggunakan hingga tiga alat yang berbeda untuk mendapatkan benih buah tropis.

Baji, pisau dan sendok

Kakatua membuat rangkaian lengkap peralatan makan untuk menikmati makanan yang sulit dimakan. “Tindakan dinamis ini, dikombinasikan dengan urutan kompleks dalam pembuatan dan penggunaan alat, dapat mengarah pada contoh paling kompleks dari teknologi inovatif yang diamati pada hewan liar hingga saat ini,” kata Auersperg.

Burung-burung tersebut saat ini tinggal di sangkar burung di Kepulauan Tanimbar dan telah membuat baji tebal untuk membelah buah serta tongkat tajam untuk memotong dan alat seperti sendok untuk menikmati biji dari kayu dan dahan. Pendekatan terhadap burung beo bersifat individual, dan tidak semua orang bisa mengelola seni ini. (APA/ayat)

(“Die Presse”, edisi cetak, 04.09.2021)