/ Aliansi Gambar, Christoph Schmidt
Ulm – mati Klinik kedokteran nuklir Rumah Sakit Universitas Ulm berkomitmen untuk memberikan pelatihan tambahan kepada para peneliti, mahasiswa dan staf di Universitas Indonesia. Dinas Akademik Luar Negeri Jerman (Ayah) Proyek terkait “Pengembangan Fisika Medis dalam Pengajaran dan Penelitian di Indonesia” didukung oleh EUR 300,000.
Mitra proyek ingin meningkatkan dan meningkatkan secara strategis pelatihan dan penelitian di bidang fisika medis di Indonesia. Rencananya adalah untuk meninjau kurikulum kursus bahasa Indonesia yang bersangkutan, untuk melatih staf yang sesuai dan untuk mengundang mahasiswa, peneliti dan staf ke Ulm untuk tujuan pelatihan dan penelitian.
“Proyek ini akan berdampak pada kehidupan seluruh generasi masyarakat Indonesia,” kata Denny Hardiansyah dari Institut Fisika Universitas Indonesia.
Proyek ini dipresentasikan oleh Gerhard Glatting, Kepala Departemen Fisika Radiasi Medis di Klinik Kedokteran Nuklir di Rumah Sakit Universitas Ulm. “Sangat menggembirakan melihat kedua negara kita bekerja sama,” kata Glatting. Dia menekankan bahwa proyek ini merupakan perwujudan semangat tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Kurikulum yang direvisi akan digunakan di Indonesia mulai tahun 2026, begitu pula metode pengajaran yang baru dikembangkan. Pelatihan proteksi radiasi dijadwalkan berlangsung pada tahun 2024 dan 2026.
Hingga enam siswa per tahun dapat datang ke Ulm hingga empat minggu selama proyek berlangsung, serta dua kandidat doktor hingga lima bulan.
Menurut mitra proyek, kunjungan kerja staf penelitian, administrasi dan laboratorium Universitas Indonesia juga direncanakan. © hil/aerzteblatt.de
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting