Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Keluarga kerajaan: Putra Mahkota Belanda Amalia harus menikahi seorang wanita

Pemerintah Belanda telah memperjelas bahwa hak pernikahan sesama jenis juga berlaku untuk pewaris takhta.

Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima (kedua dari kiri) bersama putri mereka, Putri Amalia (kanan) dan Putri Alexia dan Ariane (kiri) pada perayaan Hari Raja 2018 pada 27 April 2018 di Groningen

Kabar baik bagi Amalia, pewaris takhta Belanda. Perdana Menteri Mark Rutte telah membuat klarifikasi tentang pernikahan sesama jenis, yang mempengaruhi mereka juga.

Dekan Ding. Belanda sebagai contoh. Setidaknya ketika datang ke pernikahan gay. Perdana Menteri Mark Rutte (54) telah memberikan klarifikasi terkait pernikahan sesama jenis di Belanda, yang juga berdampak pada pewaris takhta Amalia.

Perdana Menteri Mark Root (54) mengatakan dalam sebuah surat kepada Parlemen di Den Haag bahwa pernikahan sesama jenis juga terbuka untuk ratu, raja dan pewaris takhta.

Artinya Belanda Putri Mahkota Amalia, jika dia mau, bisa menikahi seorang wanita dan tetap menjadi pewaris takhta. Pernikahan sesama jenis telah dilegalkan di Belanda sejak 2001.

Suksesi takhta dimungkinkan dari satu anak Pernikahan sesama jenis Tapi tetap harus diatur dalam undang-undang, kata Ruti. Pada Selasa malam (12 Oktober) dia mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara televisi bahwa itu adalah “pertanyaan hipotetis murni.”

Belanda: Pemerintah bertentangan dengan buku tentang putra mahkota

Pesan Perdana Menteri didorong oleh pertanyaan dari anggota Parlemen. Dalam sebuah buku tentang Amalia, yang akan berusia 18 tahun pada bulan Desember, disarankan bahwa dia harus turun tahta jika dia ingin menikahi seorang wanita.

Namun hal tersebut ditentang oleh pemerintah. “Pemerintah percaya bahwa pewaris takhta juga bisa menikahi seseorang yang berjenis kelamin sama.” Namun, situasi calon anak harus diselesaikan terlebih dahulu. Karena suksesi takhta dalam konstitusi terkait erat dengan garis keturunan.

Belanda: Parlemen harus menyetujui pernikahan pewaris takhta.

Dalam Di Belanda, Parlemen harus menyetujui pernikahan pewaris takhta. Tanpa persetujuan ini, baik pangeran maupun putri tidak dapat naik takhta. Pada tahun 2000, Perdana Menteri saat itu Wim Cooke (80) mengumumkan bahwa Putra Mahkota harus turun tahta jika dia menikah dengan seorang pria.

Namun pada tahun 2001, Belanda menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan pernikahan sesama jenis. COC Belanda (Dewan Asosiasi Belanda untuk Integrasi Homoseksualitas), yang membela hak-hak orang gay, lesbian, biseksual dan transgender, telah berbicara tentang “hal yang paling normal di dunia”. (dpa)