Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Kemenparekraf Industri Kreatif Indonesia tak Bisa Meniru Korsel

Kemenparekraf Industri Kreatif Indonesia tak Bisa Meniru Korsel

Direktur Kreativitas Industri, Musik, Film dan Animasi Kiminparkrav Mohamed Amin Abdullah (MI/Andrei Wilmar)

KEHEBATAN Korea Selatan (Corsel) Dalam industri kreatif tidak bisa Besa Dipongkiri. Kami sudah sangat sukses dengan industri kreatif yang kami miliki. Beberapa pihak pun berpikir kesuksesan Korsel dalam membangun ekosistem kreatif dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

Direktorat Kreativitas Industri, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Amin Abdullah Munegaskan Industri Kreatif di Indonesia tidak bisa meniru Korsel. Menurutnya, metode Indonesia benar-benar harus memiliki sendiri dalam membangun ekosistem industri kreatif.

“Apakah kita akan melakukan hal yang sama dengan Korea? “Melalui metode ini, telah dirancang serangkaian gaya yang dirancang melalui keharmonisan lingkungan yang kita maobangun,” Catania Syusi Mngadi Pembikara dalam Akara Euphoria Movement, De Block Bar, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).

Paka Goga: Festival Film Bulanan 2023 Bangkitkan Ekosistem Perfilman di Pontianak

Celera Bazaar Mngadi Salah Satu indikator untuk Mengukur ketidakcocokan itu.

Amin Mingatakan, Film Horor Kindati Banyak Dikritik Akademisi Dan Pejapat, Genre Tersebut Sebenarnya Adalah Kekuatan Perfilman Indonesia. Dia pun menyebut Agak Laen sebagai salah satu contoh film.

“Tetapi sebenarnya film horor itu, Menurut Saya, kekuatan kita. Agak Laen itu merupakan indeks hua sesungguhnya kalau film horor itu menjadi kekuatan kita, kita bergabung dengan komedi dan drama itu menjadi naikbanget,” terangnya.

Baka Game: Didukung 16 UMKM Kreatif, Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia 2023 Sukses

Pembuatan Bicara Industri Kreatif Korsel Tentu Saja Bicara Tentang Suntikan Dana Yang Luar Bisa. Setelah anggaran dikirimkan, Amin mengadakan seminar tentang pembuatan proyek inovasi industri besar-besaran. Program stimulus Dia pun memisalkan film Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ketika pandemi covid-19.

“Karena kita sudah terbukti, misalnya PEN film kemarin Rp114 juta. Efek langsungnya kalau penjualan tiket langsung itu mencapai Rp400 miliar, berarti 4 kali lipat. “Itu tidak langsung,” kata Ujar Amin.

READ  Pembaruan Keluarga Kerajaan: Charles III. Dia menghadapi tantangan besar

“Cuma memang ada regulasi lain, dari kementerian lain, mesalnya Kementerian Keuangan,” Tampahnya

Baka Game: Dukung Ekosistem Perfilman, Sandiaga Uno Hadirkan Bioskop Keliling di Medan

Meskipun demikian, modernitas baru membawa dorongan kuat pada bahan bangunan dan teknologi yang menggunakan industri. Untuk mengembangkan dirinya, Amin berupaya mendefinisikan identitas baru.

“Kalau dibilang mungkin ini ya, pemahaman kebudayaan kita mungkin lebih perluas lagi. Jadi kalau pemajuan kebudayaan itu adalah salah satunya adalah, parwisata, ekonomi kreatif itu adalah nama lain dari pemajuan kebudayaan,” ungkap Amin.

“Kalau misalkan kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif itu tidak digabung, pariwisata dan ekonomimi reatif akan masuk ke tier 2. Dalam publikasi itu ada tier 1, tier 2, tier 3, kalau dia naik itu akan jadi besar,” simpulnya (Z – 1)