Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Ketegangan dengan Tiongkok: Delapan balon Tiongkok memasuki wilayah udara Taiwan

Ketegangan dengan Tiongkok: Delapan balon Tiongkok memasuki wilayah udara Taiwan

Taiwan Sebanyak delapan balon Tiongkok terlihat di sekitar pulau. Kementerian Pertahanan Taipei mengatakan dua balon tersebut terbang langsung di atas bagian utara pulau itu. Dengan demikian, objek udara tersebut mencapai ketinggian berkisar antara 4.500 hingga 11.500 meter.

Taiwan diperintah secara demokratis Cina Taipei mengklaimnya sebagai wilayahnya meskipun ada keberatan keras dari pemerintah Taipei, dan telah memantau pergerakan penerbangan dengan pengukuran sistematis sejak Desember. Tujuan pastinya masih kontroversial. Taiwan melihat penerbangan balon sebagai bagian dari perang psikologis yang dilancarkan oleh Tiongkok. Pihak berwenang di Taipei mengatakan mereka akan memantau situasi dan merespons dengan tepat.

Bulan lalu, pemerintah Tiongkok menolak keluhan berulang kali dari Taiwan mengenai balon-balon tersebut, dengan mengatakan bahwa balon-balon tersebut digunakan untuk keperluan meteorologi dan tidak boleh dipompa karena alasan politik. Pemerintah Tiongkok memandang Taiwan, yang telah berada di bawah pemerintahan demokratis selama beberapa dekade, sebagai provinsi yang memisahkan diri. Baru-baru ini, Presiden Xi Jinping menyatakan dalam pidato Tahun Barunya bahwa Taiwan dan Tiongkok “pasti” akan bersatu kembali.

Tiongkok sering melakukan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan. Cina tentara Mereka menginvasi ruang udara dan laut Taiwan antara lain dengan pesawat tempur, drone, dan kapal. Taiwan menanggapinya dengan meningkatkan kehadiran militernya.

Setahun yang lalu, sebuah balon Tiongkok terbang di atas Amerika Serikat sebelum ditembak jatuh oleh militer AS. Pemerintah AS kemudian menuduh Tiongkok menggunakan balon tersebut untuk tujuan spionase. Di sisi lain, Tiongkok telah membicarakan tentang balon cuaca untuk pengukuran meteorologi. Pada Juni 2023, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa balon tersebut kemungkinan besar tidak mengumpulkan data apa pun.

READ  Boris Johnson: 'Putin sekarang akan menyerang lebih banyak'