Para ilmuwan telah melacak orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser di Indonesia sejak tahun 1994, namun mereka belum pernah melihatnya sebelumnya. Ragus mungkin mempelajari metode ini dari orangutan lain yang tinggal di luar taman nasional dan di luar pengamatan para peneliti, kata rekan penulis Caroline Shubley dari Max Planck Institute. Ragus lahir dan besar di luar wilayah studi. Para ilmuwan yakin orangutan tersebut terluka saat berkelahi dengan hewan lain. Tidak diketahui apakah Ragus sebelumnya pernah merawat luka lainnya.
Para ilmuwan sebelumnya telah mengamati hewan lain yang mengobati dirinya sendiri dengan tanaman. Orangutan di Kalimantan menggosok dirinya dengan getah tanaman obat untuk menghilangkan rasa sakit atau mengusir parasit. Di banyak tempat, simpanse terlihat mengunyah pucuk tanaman sambiloto untuk menenangkan perutnya. Gorila, simpanse, dan bonobo menelan sebagian daun utuh untuk menghilangkan parasit perut.
https://www.nature.com/articles/d41586-024-01289-w#:~:text=An%20orangutan%20in%20Sumatra%20surprised,week%20in%20Scientific%20Reports1.
Pesan ini dikirimkan pada 3 Mei 2024 di program Deutschlandfunk.
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
Sumatra, Indonesia: Semburan lumpur vulkanik di Sumatra: Korban tewas meningkat menjadi 50 orang
Indonesia akan mengembalikan 200.000 hektar perkebunan kelapa sawit ke hutan – ESG News
Gunung berapi mungkin jatuh ke laut – Peringatan tsunami di Indonesia