Festival film internasional di 6 kota terbesar di Indonesia dengan lebih dari 90 produksi baru dari Eropa
Eropa di layar, festival film internasional tertua di Indonesia, kembali menayangkan film-film Eropa di Jakarta, Bandung, Medan, Denpasar, Surabaya, dan Yogyakarta. Edisi tahun ini menayangkan lebih dari 90 film, termasuk berbagai macam film dari Jerman – dari otobiografi yang menghantui Marie Curie Menjadi thriller bertempo cepat Pirang atomBertempat di Berlin, film animasi tabu Teheranbahkan mempratinjau film baru Wim Wenders Pencelupan, yang akan dirilis di bioskop di Indonesia setelah festival. Hal-hal eksperimental juga ada dalam perangkat lunak. Festival ini menghadirkan pemutaran perdana film Florian Kohnerts di Indonesia Adik guritakuyang pengambilan gambarnya di lokasi di Jakarta, serta beberapa film pendek pilihan sutradara Indonesia dan Jerman dari proyek tersebut. 5 pulau / 5 desasebuah inisiatif dari Goethe-Institut Indonesia.
Produksi/produksi bersama Jerman adalah:
- 5 Desa / Pelintas Batas (Andrianos Merdhi)
- 5 Desa / Jalan Netral (Beni Nasution)
- 5 desa/bagian Bavaria (Rahung Nasution)
- 5 Desa/Hantu Mekanik (Tongol Banjaransari)
- 5 Desa/Perahu Maja (Wahiu Utami Wati)
- Dunia Tengah (Jacob M. Erwa)
- Setingkat mata (Evie Goldbrunner, Joachim Dolhopf)
- Marie Curie (Marie Noëlle)
- Rumah Tanpa Atap (Solene Youssef)
- Tabu Teheran (Ali Souzandeh)
- Versi asli (Georg Heinzen, Florian Heinzen Zeub)
- Yohji Yamamoto (Chao Ngo)
- Perendaman (Wim Wenders)
- Perahu (Yannick Kaftan)
- Saudaraku, gurita (Florian Kuhnert)
- Hidrografi (Gur Margarian)
- Pembukaan Virtual (Björn Kurtenbach)
- Pirang Atom (David Leitch)
di belakang
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg