Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Penemuan reservoir air baru di bulan – Wikiwand

Penemuan reservoir air baru di bulan – Wikiwand

Butiran kaca di permukaan bulan membentuk reservoir air yang sebelumnya tidak diketahui di sana, menurut laporan tim tentang Ahli geofisika Hu Sen dari Chinese Academy of Sciences di Beijing NatureGeoscience. Butiran bertindak seperti spons dalam siklus air bulan. Secara total, penulis penelitian memperkirakan ada antara 100 juta hingga 100 miliar ton air dalam butiran kaca di Bulan. Danau Constance menyimpan massa air sekitar 50 miliar ton.

Para peneliti kebetulan menemukan air saat memeriksa sampel batuan yang diambil oleh wahana antariksa China Chang’e 5 dari perjalanannya ke Bulan pada awal Desember 2020. Kesadaran bahwa terdapat butiran kaca penyimpan air di satelit Bumi ini cukup baru, tetapi tidak: Pada tahun 2008, sebuah tim yang dipimpin oleh mendiang ahli geokimia Eric Hurry mendeteksi air di Bulan untuk pertama kalinya.dalam sampel tanah masih dari Apollo– Misi datang dari. Sampai saat itu, airnya tersembunyi di dalam batu kaca.

Misi bulan di masa depan dapat menggunakan air untuk menghasilkan oksigen, misalnya

Kelompok di sekitar Hauri berhipotesis bahwa butiran kaca itu berasal dari gunung berapi dan mungkin ada endapan air lain di dalam bulan. Akibatnya, orang melihat data spektral dari wahana bulan dengan mata tajam. Dan berhasil: air dapat dideteksi di beberapa tempat. Di mana ada sedikit sinar matahari – di kutub bulan – ada banyak air dan es di dekat permukaan. Fakta bahwa kandungan air berfluktuasi tergantung pada radiasi matahari menunjukkan adanya siklus air. Namun, belum jelas bagaimana tepatnya ini bekerja.

Butiran kaca yang ia dan rekan-rekannya analisis diperkirakan telah mencapai Bulan melalui tumbukan asteroid. Namun, potongan kaca tetap anhidrat saat terkena benturan. Air tiba kemudian, dalam bentuk inti hidrogen bermuatan, yang dibawa ke Bulan oleh angin matahari dan bereaksi dengan oksigen dari partikel debu membentuk molekul air. Proses serupa bisa menjadi asal mula lautan di Bumi. Kontribusi angin matahari terhadap pembentukan “planet biru” telah dibahas baru-baru ini.

READ  Bumi memiliki bulan kedua - setidaknya untuk 300 tahun ke depan

Berbeda dengan Bumi, Bulan praktis tidak memiliki atmosfer. Fakta bahwa siklus air masih bekerja di Bulan dapat dijelaskan dengan bantuan reservoir sementara. Hu mengatakan penemuan baru menunjukkan bahwa butiran kaca di permukaan bulan mampu menyimpan dan melepaskan air. Melalui difusi, air dari angin matahari juga dapat mencapai lapisan dalam bulan. Dan air bulan juga harus memiliki kegunaan praktis: misi bulan di masa depan seperti Artemis Ini dapat digunakan, misalnya, untuk menghasilkan oksigen.