Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Pertumbuhan dengan goresan kecil, Harian Jung Welt, 13 November 2023

Pertumbuhan dengan goresan kecil, Harian Jung Welt, 13 November 2023

Perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang kuat menjelang akhir tahun 2023, meskipun terjadi gejolak global. Setidaknya penilaian serupa yang dikeluarkan oleh Bank Pembangunan Asia pada bulan September tidak berubah sejak saat itu. Namun pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga mencapai 4,94 persen, terlemah dalam dua tahun terakhir. Banyak negara lain, terutama di Eropa, akan senang dengan nilai-nilai tersebut. Namun, bagi negara kepulauan yang berpenduduk padat, penurunan angka di bawah lima persen setidaknya merupakan tanda peringatan. Dampak perlambatan ekonomi global tidak hanya terjadi di Indonesia. Belakangan ini, depresiasi mata uang lokal, rupee, terhadap dolar AS tengah menjadi perhatian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menurunkan perkiraan pertumbuhan setahun penuh menjadi 5,04%. Pada tahun 2024, pertumbuhan diperkirakan akan kembali mencapai setidaknya 5,24 poin persentase, sama dengan 5,3% tahun lalu. Negara yang kaya sumber daya setidaknya bisa menjamin kesinambungan permintaan berbagai bahan mentah. Selain itu, inflasi bukanlah masalah yang serius di negara kepulauan ini seperti yang terjadi di banyak wilayah lain di dunia. Dibandingkan dengan bulan September (2,28%), nilainya meningkat sedikit di bulan Oktober menjadi 2,56%, suatu tingkat yang hanya dapat diimpikan oleh banyak negara lain di Asia Selatan dan Tenggara. Namun, kenaikan moderat pada harga pangan dan energi mempunyai dampak yang nyata terhadap konsumsi. Pemerintah baru-baru ini mencoba mengatasi masalah ini melalui pembebasan pajak dan mencegah permintaan domestik turun tajam.

Bahkan presiden baru pun harus mengingat hal ini. Ada juga warisan penting yang ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo, yang menetapkan arah untuk menggantikan Jakarta, negara dengan populasi 10 juta orang yang dilanda masalah, dengan ibu kota baru. Saat ini sedang dibangun di bagian selatan pulau Kalimantan, Indonesia. Nusantara, yang dirancang untuk menampung 1,5 juta orang dan dilengkapi dengan kantor pusat pemerintahan modern, saat ini dijadwalkan dibuka pada Agustus 2024. Namun, pembiayaan untuk investasi multi-miliar dolar tersebut baru diperoleh sebagian. Jumlah yang setara dengan sekitar US$2,8 miliar yang direncanakan dalam anggaran tahunan berikutnya hanya mencakup sebagian kecil dari biaya sebenarnya. Oleh karena itu, banyak uang juga harus dikumpulkan dari sumber swasta.

READ  Inisiatif Global Mikro eV mengurangi konsekuensi ekonomi dari epidemi korona