Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Repatriasi penduduk oleh Israel?: Tentara Israel menolak kembalinya pemukim ke Gaza

Repatriasi penduduk oleh Israel?: Tentara Israel menolak kembalinya pemukim ke Gaza

Rekolonisasi oleh Israel?
Tentara Israel menolak kembalinya pemukim ke Gaza

Dengarkan materinya

Versi audio ini dibuat secara artifisial. Informasi lebih lanjut | Kirimkan pendapat Anda

Apa yang akan terjadi dengan Jalur Gaza? Sebelum dimulainya serangan darat Israel terhadap Hamas, lebih dari dua juta warga Palestina tinggal di sana. Beberapa politisi Israel kini menyerukan kepada Israel untuk membangun kembali kawasan tersebut. Namun Kementerian Pertahanan tampaknya sangat menentang hal ini.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant meyakinkan Amerika Serikat bahwa dia dan tentaranya akan mencegah Israel mempopulasi kembali Jalur Gaza, menurut sebuah laporan media. Seperti dilansir portal berita Axios, mengutip empat pejabat AS dan Israel, Gallant mengatakan selama diskusi dengan para pejabat AS pekan lalu bahwa zona penyangga yang direncanakan di Jalur Gaza akan bersifat sementara dan hanya untuk tujuan keamanan. Pemukim Israel tidak akan diizinkan untuk membangun kembali pos-pos atau permukiman.

Para menteri dari Partai Likud konservatif sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga menghadiri konferensi ramah pemukim di Yerusalem pada Minggu malam. Namun, Netanyahu sendiri menggambarkan rencana rekonstruksi Jalur Gaza pascaperang sebagai hal yang tidak realistis. Selain kembalinya pemukim Israel ke daerah kantong pantai tersebut, Menteri Kepolisian sayap kanan Itamar Ben Gvir juga menyerukan eksodus massal warga Palestina. Dia menambahkan, hanya dengan cara ini kita bisa mencegah terjadinya pembantaian lagi seperti yang terjadi pada 7 Oktober.

Pada tahun 2005, Israel menarik diri dari Gaza dan mengevakuasi lebih dari 20 pemukiman Israel. Pada tahun 2007, gerakan Islam Hamas mengambil kendali penuh atas wilayah pesisir setelah pertempuran berdarah dengan gerakan Fatah yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Sekitar 2,2 juta warga Palestina tinggal di sana.

Pada tanggal 7 Oktober, teroris dari Hamas dan kelompok ekstremis lainnya melakukan pembantaian terburuk dalam sejarah Israel di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel. Di pihak Israel, lebih dari 1.200 orang tewas. Israel membalasnya dengan serangan udara besar-besaran dan serangan darat. Tujuan yang dinyatakan pemerintah Israel adalah menghancurkan Hamas secara militer dan membebaskan para sandera di Gaza.

READ  Perselisihan mengenai wilayah kaya minyak - presiden Venezuela dan Guyana berada di puncak krisis