RTL.de>Buletin>
11 Januari 2021 – 13:37 jam
Seorang ibu dan anak-anaknya tewas dalam kecelakaan pesawat di Indonesia
“Selamat tinggal, keluarga. Kami sedang dalam perjalanan pulang sekarang,” tulis Rathi Wendania di Instagram. Kiss menambahkan dua emoji ke videonya. Kemudian mulailah pesawat yang dia dan anak-anaknya ingin lakukan dalam perjalanan pulang dari Jakarta, Indonesia, menurut surat kabar Inggris “The Sun”. Beberapa menit kemudian, pesawat tersebut jatuh ke laut bersama 62 orang di dalamnya. Mungkin tidak ada yang selamat.
Crash in Indonesia: pesan memilukan terakhir dari seorang ibu
Penumpang sudah dalam perjalanan menuju pesawat saat Rathi Windania melakukan rekaman video di Bandara Jakarta. Ini menunjukkan: Anak-anak tertawa dan rileks sebelum perjalanan ke Pontianak di Kalimantan, tempat Rathi tinggal bersama keluarganya. Ini adalah pesan terakhir yang memilukan dari seorang ibu.
Keluarganya harus terbang lebih awal
Irfansiah Rianto, saudara laki-laki Rathi, mengatakan kepada surat kabar Sun bahwa adik dan anaknya sedang berlibur selama tiga minggu. Orangtuanya juga berada di dalam mesin tabrakan. Awalnya, kerabatnya ingin melakukan penerbangan lebih awal. Mengapa mereka tidak melakukannya tidak jelas.
Usai kabar kecelakaan itu, Irvansiah bergegas ke bandara Soekarno-Hatta, berusaha mati-matian untuk mendapatkan informasi tentang nasib anggota keluarganya. “Kami merasa tidak berdaya dan kami hanya bisa menunggu, dan kami berharap mendapatkan informasi segera,” katanya kepada wartawan.
Dia tidak percaya bahwa mereka mungkin tidak hidup lagi. “Saya antar mereka ke bandara, dan saya bantu mereka check-in dan bawa barang bawaan,” kenang Irfansiah Rianto.
Sebuah mesin Indonesia menghilang dari radar setelah lepas landas
Sebuah Boeing 737-500 milik maskapai Indonesia Sriwijaya Air jatuh ke laut dan jatuh pada hari Sabtu tak lama setelah lepas landas dari Jakarta. Pesawat penumpang berusia 27 tahun itu sedang dalam perjalanan menuju Pontianak di Kalimantan.
Setelah lepas landas, mesin tersebut menghilang dari radar, setelah itu nasibnya awalnya tidak pasti. Pada Minggu, layanan darurat akhirnya menerima sinyal dan memasang perekam penerbangan di Laut Jawa. Penyelam menemukan puing-puing, barang pribadi, dan sisa-sisa manusia di kedalaman 23 meter dan membawanya ke darat.
Pencarian kotak hitam terus berlanjut
Seorang juru bicara militer mengatakan upaya untuk memulihkan perekam penerbangan, yang terletak pada hari Minggu, terus berlanjut. Kotak hitam yang disebut dapat membantu memperjelas penyebab kecelakaan.
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga