Surabaya, Indonesia: Insinyur IT Audrey Maximilian Hurley sedang belajar di salah satu universitas terbaik Indonesia di Surabaya pada tahun 2015 ketika diketahui bahwa seorang wanita kepercayaan… Temannya diam-diam menderita serangkaian masalah pribadi dan trauma.
Dalam jeritan putus asa minta tolong, teman Hurley menggunakan media sosial untuk melampiaskan rasa frustrasinya, namun dia dianggap hanya mencari perhatian dan diintimidasi oleh teman-temannya dan pemberi komentar acak di internet, sehingga membuatnya mengalami depresi.
Yang membuat Mr Hurley ngeri, pacarnya terpaksa menyakiti diri sendiri untuk mengatasi luapan emosi yang dia rasakan.
Ia berpikir panjang dan keras tentang bagaimana membantu temannya, namun segera menyadari bahwa orang dengan masalah kesehatan mental sering menghadapi stigma dan diskriminasi di Indonesia.
Hal ini sebagian menjelaskan mengapa pacarnya tidak pernah mencari bantuan profesional, kata Hurley, seraya menambahkan bahwa dia mencari bantuan profesional Sejak itu sudah membaik.
“(Orang-orang dengan masalah kesehatan mental) memerlukan akses terhadap profesional yang dapat menyalurkan masalah mereka menjadi sesuatu yang positif tanpa takut akan dakwah, dihakimi, diejek, atau rahasia mereka terungkap,” kata pria berusia 30 tahun itu kepada CNA.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasannya ia ikut mendirikan platform kesehatan mental Riliv pada tahun 2015, yang merupakan satu dari sembilan platform yang muncul di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Bicarakan.id pada tahun 2019 dan Psikologimu pada tahun 2020.
Ketiga perusahaan tersebut telah memberikan ratusan ribu masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil dimana terapis terdekat berjarak puluhan kilometer, akses terhadap ahli kesehatan mental.
Pendiri ketiga platform ini, yang mencakup aplikasi dan situs web untuk pengguna, Mereka mengatakan kepada CNA bahwa mereka yakin teknologi dapat mengatasi rendahnya kesadaran kesehatan mental di Indonesia dan kelangkaan tenaga profesional kesehatan mental, dengan menawarkan konseling online serta layanan kesehatan mental lainnya.
Riliv adalah plesetan dari pengucapan bahasa Indonesia yaitu “lega”, Bicarakan berarti “bicarakan tentang hal itu” dan Psikologimu berarti “jiwamu”.
Pengalaman pribadi juga menuntun pendiri Bicarakan.id Andreas Handeny untuk membuat platformnya.
Selama bertahun-tahun, Hai Ia berjuang mengatasi serangkaian trauma masa kecil yang bermanifestasi dalam bentuk mimpi buruk dan perasaan pahit terhadap dunia di sekitarnya.
Namun ia akhirnya bisa mengendalikan emosinya setelah menjalani perawatan selama enam bulan pada tahun 2019.
“Saya pribadi merasakan manfaat pergi ke psikolog dan bertekad untuk mendorong orang lain melakukan hal yang sama,” kata Handini, 25, kepada CNA.
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga