Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Sesi Tahunan ke-61 AALCO: Indonesia mendorong negara-negara Asia dan Afrika untuk menjadi mitra dalam dialog global

Sesi Tahunan ke-61 AALCO: Indonesia mendorong negara-negara Asia dan Afrika untuk menjadi mitra dalam dialog global

Jakarta, Indonesia, 10 Oktober 2023 /PRNewswire/ — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik IndonesiaYasona Lawley telah meminta anggota Organisasi Konsultatif Hukum Asia Afrika (AALCO) untuk mengambil langkah-langkah efektif untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjadi mitra dialog yang setara dengan organisasi global lainnya. Yasuna menegaskan Lembaga Permusyawaratan Hukum Asia-Afrika mempunyai kemampuan untuk menyuarakan kepentingan negara-negara Asia dan Afrika. AALCO telah secara aktif mendiskusikan isu-isu yang menjadi perhatian Negara-negara Anggotanya melalui sesi tahunan organisasi. Kursus ini akan dilaksanakan pada tahun ini Bali15 – 20 Oktober 2023.



Kwani merupakan Professional Conference Organizer (PCO) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Untuk menangani acara AALCO di Bali.

Nikmati buletin multi-saluran interaktif lengkap di sini: https://www.multivu.com/players/English/9211451-aalco-61st-annual-session-law-human-rights/

“Forum ini berfungsi sebagai platform yang ideal untuk Indonesia dan negara-negara anggota AALCO lainnya untuk membahas isu-isu utama terkait kebijakan hukum internasional dan mengungkapkan kepentingan negara-negara Asia dan Afrika. “AALCO harus menjadi mitra dialog yang setara dengan organisasi global lainnya sehingga memiliki posisi yang kuat agar kita tidak tunduk pada kebijakan yang merugikan kepentingan negara-negara Asia dan Afrika,” kata Yasuna.

Salah satu agenda pembahasan terpenting pada sidang ke-61jalan Sidang tahunan ALCO berkisar pada hukum laut, yang mencakup isu-isu penangkapan ikan ilegal. Indonesia Sebuah catatan konsep disajikan untuk memasukkan perburuan liar sebagai bentuk kejahatan terorganisir transnasional (TOC). Indonesia Hal ini mendorong Negara-negara Anggota AALCO untuk mengadopsi perspektif terpadu dan membuat komitmen kolektif terhadap penangkapan ikan ilegal sebagai Komite Opsi Teknis.

Praktik penangkapan ikan ilegal di negara-negara Asia dan Afrika mempunyai dampak finansial yang signifikan. Sebuah laporan menunjukkan bahwa kawasan ASEAN menderita pada tahun 2019 6 miliar dolar AS Kerugian akibat praktik penangkapan ikan ilegal, dengan Indonesia Dan Vietnam Menjadi negara yang paling terkena dampaknya[1].

READ  Indonesien: Tsunami-Warnung nach starkem Seebeben

“Menyadari dampak besar dari penangkapan ikan ilegal, Indonesia Hal ini bertujuan untuk mendorong anggota AALCO untuk mengklasifikasikan perburuan liar sebagai bentuk kejahatan terorganisir transnasional yang dapat dihukum berdasarkan hukum pidana internasional. “AALCO harus mampu melindungi kepentingan anggotanya dari tekanan pihak lain,” kata Yasuna.

Sesi tahunan tahun ini juga menawarkan sejumlah acara sampingan dan program pendukung, dalam bentuk diskusi panel, seperti Forum Bisnis dan Investasi, Pemulihan Aset, Hukum Humaniter Internasional, dan Konferensi Den Haag tentang Hukum Perdata Internasional. Kami berharap hasil diskusi ini dapat dimasukkan dalam agenda sidang tahunan di tahun-tahun mendatang. “Kami juga berharap bahwa sesi isu-isu substantif akan menghasilkan rekomendasi konkrit yang akan mencerminkan posisi AALCO sehubungan dengan isu-isu yang menjadi perhatian Negara-negara Anggota dan dengan demikian memajukan perlunya menghasilkan kebijakan hukum internasional yang menguntungkan,” tutup Yasuna.

Sidang Lihat konten asli untuk unduhan multimedia:https://www.prnewswire.com/apac/news-releases/aalco-61st-annual-session-indonesia-encourages-asian–african-countries-become-a-global-dialogue-partner-301951474.html

Sumber Kawani