Singapura – Pemerintah Singapura memiliki otoritas khusus dalam hal penyediaan rumah untuk masyarakat. Adalah Housing and Development Board (HDB) yang berada di bawah kontrol di Kementerian Pembangunan Nasional.
“Sebanyak 82% perumahan disediakan oleh HDB,” ungkap Direktur HDB Hazel Chua saat berbincang dengan perwakilan jurnalis ASEAN di kantornya, Singapura, Rabu (22/11/2017).
Data menunjukkan, 3,9 juta orang hidup di Singapura yang seluas 719,2 km2 dengan tingkat kepadatan penduduk 7.797 orang per km2. Populasi tumbuh 0,8% setiap tahunnya. Rata-rata rumah tangga adalah 3,35 orang.
Sementara itu, pendapatan per kapita nasional mencapai US$ 70.828 di 2016. Rata-rata penghasilan tenaga kerja (2015) adalah US$ 4.892 per bulan.
“Dengan itu kita melihat perlunya peran pemerintah agar menyediakan rumah yang layak. Bagi yang penghasilan rendah juga bisa kita berikan subsidi,” jelasnya.
Pemerintah Singapura mengalokasikan dana cukup besar untuk program tersebut, yaitu 3,9% dari total belanja US$ 76,1 miliar Itu juga sudah termasuk subsidi bagi yang berpenghasilan rendah.
Selain mengandalkan dana pemerintah, HDB juga menarik pembiayaan dari penerbitan surat utang dan pinjaman bank. Sejauh ini investor cukup tertarik untuk menempatkan dana, baik dari jangka pendek maupun menengah.
HDB telah membangun 1,020 juta properti, di mana 91,8% untuk penjualan, sebanyak 5,4% disewakan dan sisanya untuk berbagai aktivitas bisnis lainnya.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan rumah dari HDB. Syarat pertama adalah warga negara Singapura. Hazel menyatakan, warga asing hanya diperbolehkan memiliki hunian di luar HDB.
“Untuk warga asing bila dia adalah profesional dia bisa membeli rumah di pasar bebas,” jelasnya.
Selanjutnya, individu harus memiliki penghasilan tetap. Besaran penghasilan akan menentukan kemungkinan untuk mendapatkan hunian.
Misalnya untuk hunian dengan 4 ruangan tipe 90. Harga di pasar bebas adalah US$ 289.000, maka penghasilan minimum adalah US$ 4.600 per bulan.
Angsuran per bulan US$ 976 sampai terkumpul sebesar US$ 244.000. Sisanya adalah bagian dari subsidi.
“Pemberian subsidi berbeda setiap tahun karena bergantung tehadap harga pasar. Pembayaran yang diberikan juga bersifat flat,” paparnya.
Bila ingin memiliki hunian dengan 5 ruangan, maka penghasilan minimal adalah US$ 6.500. Sedangkan untuk yang satu dan dua ruangan, penghasilan minimal yaitu US$ 1.600 dan US$2.500.
sumber: detik.com