Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Uang pertama untuk korban pelecehan Katolik di Indonesia

Ini adalah pertama kalinya pembayaran seperti itu dilakukan di Indonesia, kata pengacara para korban Azaz Decor Nyongola seperti dikutip oleh layanan pers Asia Ucanews pada hari Senin.

Kompensasi tidak pernah “disembuhkan”

Pembayaran dilakukan di hadapan Pastor Joseph Cyrilus Nadeed dari Gereja St. Herculaneum, orang tua dari anak-anak, seorang pengacara dan perwakilan dari Otoritas Perlindungan Saksi dan Korban. “Orang tua para korban menerima uang dari kepala kantor kejaksaan,” kata Pastor Nate, menurut Ucanews. Kepala kantor kejaksaan mengatakan kompensasi untuk para korban tidak akan pernah “disembuhkan”. “Tapi itu bisa dilihat sebagai upaya pemerintah untuk memberikan keadilan kepada para korban,” kata Nadet.

Pada bulan Januari, pengadilan distrik di Deborah menghukum Siahril Marban, koordinator sekte yang bertanggung jawab untuk merawat anak-anak korban, 15 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak laki-laki, usia 14 dan 15 tahun. 12.720 euro dan kompensasi untuk para korban adalah 400 atau 680 euro. Orang tua bocah itu melaporkan kejahatan itu pada Maret 2020 ke perwakilan Keuskupan Bogor di wilayah metropolitan Jakarta. Pada Juni 2020, Marfan ditangkap sebagai hasil penyelidikan keuskupan dan polisi. Jadi ini adalah pertama kalinya polisi Indonesia menyelidiki komunitas Katolik dan menangkap seorang tersangka kriminal.

Kardinal Suharyo diduga dalam pengaduan pelecehan

Menurut laporan November 2019, “Pelecehan Seksual di Gereja-Gereja Indonesia: Peristiwa Gletser?” 56 orang menjadi korban kekerasan seksual pada seminar dan institusi Katolik. Seorang juru bicara Konferensi Waligereja mengkonfirmasi kepada Ucanews sebuah laporan yang disiapkan oleh outlet media Katolik. Di sisi lain, Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menegurnya dengan keras karena keterusterangannya. Dia tidak mengetahui laporan itu dan meragukan “kredibilitasnya”, kata Suhrio di akhir 2019.

READ  Pria di kapal karam telah terjebak di papan kayu selama dua minggu dan sedang diselamatkan

Belakangan ini, media Indonesia semakin ramai memberitakan kasus kekerasan seksual di sekolah-sekolah Alquran yang mayoritas penduduknya beragama Islam.