Di penghujung Ramadhan 2022, umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut hari raya Idul Fitri yang berlangsung pada 1 dan 2 Mei tahun ini. Oleh Sonia Valenkar
Persiapan Idul Fitri: Bulan puasa Ramadhan, berakhir dengan Idul Fitri, tiga hari Idul Fitri. Tahun ini festival dimulai pada 1 Mei atau 2 Mei, tergantung kapan bulan sabit baru muncul di bulan kesepuluh dalam kalender Islam (Syawal). Tergantung pada wilayah, ini dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Keberangkatan yang penuh warna: Di Bangladesh, jutaan orang berangkat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka di kota dan desa – festival terpenting dalam Islam selain Idul Adha. Di sini, para pelancong dari Dhaka berbaris di geladak feri yang penuh sesak meninggalkan ibu kota Bangladesh.
Keberangkatan Jakarta: Di Indonesia juga, orang-orang menunggu kereta api yang akan membawa mereka keluar dari ibu kota, Jakarta. Idul Fitri adalah saat keluarga berkumpul, saling mengunjungi, makan dan minum bersama, dan memberikan hadiah kepada anak-anak. Sebagian besar umat Islam di dunia tinggal di Indonesia.
Puncak liburan di Sulawesi: Di Indonesia, Idul Fitri adalah hari libur tersibuk dari semuanya. Tahun ini, sekitar 85 juta orang Indonesia telah pergi ke Bumi – dengan feri, kereta api, dan pesawat. Dengan penurunan kasus COVID-19 dan sebagian besar pembatasan perjalanan dicabut, pihak berwenang mengizinkan perayaan selama seminggu lagi tahun ini.
Meningkatkan ekonomi lokal: Idul Fitri juga merupakan kesempatan untuk pamer. Banyak orang percaya membeli dan memakai pakaian atau perhiasan baru selama perayaan. Banyak toko-toko lokal yang secara khusus diperlengkapi untuk mendekati festival – seperti di sini di sebuah pasar di Kolkata di India timur. Pengecer mengandalkan penjualan ini.
Merayakan di bawah bayang-bayang konflik: Di Idlib, di barat laut Suriah, pedagang pasar mempersiapkan bisnis Idul Fitri. Misalnya, mereka menjual buah-buahan kering, rempah-rempah dan manisan. Selama festival, keluarga dan teman biasanya bertukar hadiah. Setelah bertahun-tahun konflik dan pengungsian, banyak keluarga di Suriah berjuang untuk terus merayakan hari raya tradisional.
Makanan paling enak di Yordania: Setelah sebulan berpuasa setiap hari dari fajar hingga senja, tidak heran jika pesta buka puasa adalah tentang makanan. Di ibu kota Yordania, Amman, seorang pedagang menyiapkan knafeh, sirup pencuci mulut khas daerah tersebut yang terbuat dari keju dan diberi buah, kacang, cokelat, dan krim di atasnya.
Permen di Gaza: Kue-kue yang diisi dengan kurma, kacang-kacangan atau campuran madu dan biji wijen adalah makanan lezat lain yang disajikan untuk sarapan di Timur Tengah. Banyak keluarga berkumpul untuk memanggang biskuit, yang disebut kach, sebelum perayaan, seperti yang terjadi di sini di Gaza.
Peduli Orang Miskin: Salah satu elemen utama Festival Gula adalah konsep Zakat Fitrah. Muslim kaya menyumbangkan uang atau makanan kepada yang membutuhkan sehingga mereka juga dapat berpartisipasi dalam perayaan. Di sini, seorang pedagang di Indonesia menyiapkan uang: Orang Indonesia biasanya mengubah jumlah uang tunai menjadi paket pecahan yang lebih kecil, yang kemudian mereka bagikan kepada keluarga mereka.
Dua hari raya yang berbeda? Selain Idul Fitri di penghujung Ramadhan, ada festival Islam lainnya yang diawali dengan “Idul Fitri”. Yang lainnya, Idul Adha, yang berarti “Hari Raya Kurban,” terjadi sekitar dua bulan kemudian dan bertepatan dengan ziarah Muslim ke Mekah. Qatayef, pai yang diisi dengan krim dan kacang, adalah makanan khas Idul Fitri.
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga