Peluncuran SLIBC memperluas jaringan bisnis dan industri global Kamar Ceylon, meningkatkan akses anggota terhadap peluang promosi bisnis dan perdagangan, sekaligus meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Tamu utama pada upacara peluncuran tersebut, Duta Besar Indonesia Dewi Justina Toping, menjanjikan inisiatif untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Sri Lanka. Usulan perjanjian perdagangan preferensial antara Sri Lanka dan Indonesia dapat membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi kedua negara, kata Duta Besar Topping pada peluncuran Kamar Dagang Ceylon yang tergabung dalam Dewan Bisnis Sri Lanka-Indonesia (SLIBC). Ia pun memuji terbentuknya dewan ini. Dia mendorong perusahaan-perusahaan Sri Lanka untuk berpartisipasi dalam pameran dagang tahunan di Indonesia untuk menjajaki potensi kerja sama.
Ketua SLIBC yang baru diangkat, Vish Govindasamy, Direktur Pelaksana Grup, Sunshine Holdings Ltd. Dia mengatakan dewan berencana untuk menjajaki peluang di bidang teknologi dan pariwisata. Memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh perekonomian Indonesia yang sedang berkembang pesat yang diperkirakan akan mencapai PDB sebesar $1,38 triliun pada tahun 2023, Dewan juga akan mengupayakan kerja sama yang lebih erat di sektor ekspor seperti kain rajutan, renda, tenun, teh, rempah-rempah dan pakaian, serta sebagai impor dari Indonesia. Ia menambahkan, pupuk, tembakau, karet, produk farmasi dan kertas. Kekuatan Indonesia di bidang manufaktur dan pertambangan serta rencana Indonesia untuk menjadi produsen utama baterai listrik juga akan memberikan peluang perdagangan dan investasi.
Saat ini sedang dilakukan rencana untuk mengatur delegasi bisnis dari Sri Lanka ke Indonesia untuk meningkatkan kontak langsung dan peluang bisnis, untuk berfungsi sebagai platform bagi perusahaan dari kedua negara untuk berkolaborasi dan menjajaki peluang pertumbuhan dan kerja sama timbal balik.
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga