Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Kepanikan Massal di Indonesia: Setelah Kepanikan di Stadion: Pejabat Dituntut Mundur

Kepanikan Massal di Indonesia: Setelah Kepanikan di Stadion: Pejabat Dituntut Mundur

Status: 14/10/2022 13:44

Hampir dua minggu setelah kepanikan massal di stadion sepak bola Indonesia yang menewaskan lebih dari 130 orang, tim investigasi meminta dewan direksi Persatuan Sepak Bola Nasional (PSSI) untuk mengundurkan diri.

Ketua tim investigasi, Mohamed Mahfouz, mengatakan pemerintah tidak dapat mencampuri urusannya, “tetapi sebagai bangsa yang menghargai etika, etika, dan budaya, sudah sepantasnya presiden asosiasi dan seluruh dewan pengurus. direktur untuk mengundurkan diri.” Ketua PSSI Mohammad Eryawan sejauh ini menolak mengundurkan diri dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas musibah tersebut.

Sebuah penyerbuan terjadi di Stadion Kanguruhan di Malang pada awal Oktober setelah pertandingan Liga Premier antara Arima FC dan Persibaya FC, ketika para penggemar bergegas ke lapangan dan polisi menggunakan kekerasan dan gas air mata terhadap mereka. Lebih dari 130 orang tewas – termasuk 37 anak-anak – saat ribuan orang berusaha mencapai pintu keluar darurat. Ratusan penonton juga terluka.

Tim investigasi menyerahkan laporannya kepada Presiden Joko Widodo. Pernyataan itu mengatakan bahwa gas air mata yang digunakan oleh polisi bertanggung jawab atas penyerbuan yang mematikan itu. Kelompok itu menyerukan penyelidikan kriminal atas tindakan pasukan keamanan. Polisi mengatakan enam orang telah didakwa dengan kelalaian pidana sejauh ini. Diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

READ  Bulutangkis - rencana permainan, favorit, pemain Jerman