Surat kabar harian di Jawa Barat, Indonesia, terjebak antara orientasi agama, budaya, dan ekonomi. Karena mayoritas penduduknya adalah Muslim, mereka dapat menampilkan diri mereka sebagai “alternatif Islam” dan mempertanyakan landasan moral “masyarakat sekuler.” Ketergantungan finansial pada pendapatan iklan bertentangan dengan hal ini, karena pendapatan iklan sangat penting bagi keberhasilan surat kabar harian.
Antropolog Julian Mele bersama rekannya Howie Setiawan dan Darpan mempelajari ketegangan di Jawa Barat ini melalui surat kabar harian Pikiran Rakyat. Meskipun 98% penduduk wilayah ini menganggap diri mereka Muslim, surat kabar harian tidak mewakili agenda Islam mengenai isu-isu publik terkini. Dalam Kuliah Tamu Regional ISA, Julian Melly akan memaparkan bagaimana surat kabar harian mendapat penerimaan di kalangan khalayak Muslim “The Islamic Alternative” dan surat kabar harian Al-Akhbar.. Julian Mele adalah Guru Besar Studi Indonesia di Monash University, Howie Setiawan mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Sastra Universitas Pasundan Bandung, dan Darpan saat ini bekerja di Kementerian Pendidikan Indonesia di kota yang sama.
undangan
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting