Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Organisasi bantuan Jerman Global Micro Initiative eV membantu pemilik usaha kecil...

Organisasi bantuan Jerman Global Micro Initiative eV membantu pemilik usaha kecil…

01.10.2021 – 09:51

Inisiatif Global Mikro eV

Bantuan dari Hösbach mendukung orang-orang seperti pengusaha Supriadi di Indonesia untuk membangun masa depan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka melalui pinjaman mikro yang didanai dari sumbangan dan pelatihan tambahan.

Hosbach / Lombok. Baru empat tahun lalu, pengusaha muda Supriadi lah yang memulai. Sementara itu, berkat Global Micro Initiative eV (GMI), ia memiliki bisnis yang sukses, dapat menghidupi keluarganya dengan baik dan membiayai pendidikan anak-anaknya. Dia telah mengambil pinjaman kecil yang didanai oleh sumbangan ke tokonya tiga kali. Dia berhasil melunasi ketiga pinjaman dan dengan demikian mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. Tapi bukan hanya kredit kecil yang mengarah pada kesuksesan.

Supriyadi, pengusaha 43 tahun, akan melakukan apa saja untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya. Dengan modal 32 euro, dia tidak melangkah jauh empat tahun lalu. Melalui GMI, ia mendapatkan tambahan modal lebih dari 300 euro selama tiga tahun ke depan untuk memperluas tokonya. Dia juga menerima pelatihan lanjutan. Ini memungkinkan dia untuk mengembangkan bisnisnya dan bahkan menghemat uang. Saat ini ia bangga dengan kemampuannya menyekolahkan anak-anaknya, yang tentu saja tidak ada di Indonesia.

Keberhasilan Supriadi terutama tercermin dari pendapatan bulanannya yang meningkat 30% berkat dukungan GMI. Namun pengusaha mikro juga diuntungkan dengan tawaran lain dari organisasi bantuan tersebut. Berkat GMI dan organisasi mitranya di Indonesia, Gema Alam, ia dapat membuka rekening banknya sendiri dan belajar cara menggunakannya dengan benar. Sekarang dia bisa mengatur uangnya dengan baik. Melalui pelatihan tambahan, Supriadi memperoleh keterampilan manajemen bisnis yang akan membantunya mengembangkan usaha kecilnya.

“Supriadi adalah contoh yang bagus dari keberhasilan GMI,” kata Tobias Schüßler, pendiri organisasi bantuan tersebut. “GMI berarti membantu orang menjalani kehidupan yang mereka pilih sendiri dan sukses di perusahaan mereka tanpa bergantung pada bantuan orang asing. Supriyadi menunjukkan hanya itu, pada awalnya ia menerima bantuan dalam bentuk pinjaman kecil dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya. Dia ambisius dan sekarang dia memiliki bisnis yang berkembang, dari mana dia dapat menghidupi keluarganya dan mengamankan masa depan anak-anaknya.

READ  Indonesia: Lebih dari 170 tewas dalam kerusuhan dan kepanikan di stadion sepak bola

Sebelum mendapat dukungan dari GMI, Supriadi menjual sayuran dan memiliki peternakan ayam kecil bersama istrinya. Namun, dia harus menempuh jarak yang jauh untuk mencari hewannya, karena tidak ada makanan untuk dibeli di desanya. Jadi Supriyadi memutuskan untuk membuka toko pakan unggas kecil sendiri di desanya di pulau Lombok. Dengan uang tambahan dari pinjaman kecil yang didanai oleh sumbangan, dia dapat memperluas jangkauan produknya dan sekarang bangga menjadi pemilik toko kelontong yang sering dikunjungi. Schüßler menjelaskan “Keberhasilan GMI diukur dengan cerita seperti Supriadi: Sumbangan kecil yang bersama-sama mencapai hal-hal besar dan mengubah kehidupan di sisi lain bumi.”

Teks: Christian Kleinivers, Tim PR GMI

Rekening donasi:

Global Micro Initiative e.V.
Raiffeisen-Volksbank Aschaffenburg e. G.
IBAN DE38 7956 2514 0000 4739 01
BIC: GENODEF1AB1

Panggilan:

Silvia Schüßler, Öffentlichkeitsarbeit
Global Micro Initiative e.V.
Vorstandsvorsitzender Tobias Schüßler
Weißenbergerstraße 6
63768 Hösbach
www.global-micro-initiative.de
[email protected]
Instagram: https://www.instagram.com/globalmicroinitiative/
Facebook: https://www.facebook.com/Global-Micro-Initiative-eV-1817114805180355/
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/global-micro-initiative-e.v./