Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Pasokan batubara terancam: China berusaha menghindari krisis energi

Pasokan batubara terancam: China berusaha menghindari krisis energi

Pasokan batubara terancam
China berusaha menghindari krisis energi

Kekhawatiran tentang perusahaan real estat yang goyah Evergrande mulai sedikit memudar, jadi masalah berikutnya yang dihadapi China: Ada masalah dengan catu daya selama beberapa hari. Analis khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi di Republik Rakyat Cina mungkin terpengaruh. Beijing sekarang bereaksi.

Dengan latar belakang meningkatnya pemadaman dan kemacetan, China telah meminta pemerintah daerahnya untuk mengamankan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional yang berbasis di Beijing mengatakan sedang memantau dengan cermat konsumsi batubara dan situasi pasokan negara itu. Pemerintah daerah diminta untuk memperhatikan pasokan dan konsumsi batu bara di pembangkit listrik.

Juga harus dipastikan bahwa batu bara mencapai pembangkit listrik tepat waktu jika terjadi kekurangan. Setiap upaya harus dilakukan untuk mengamankan pengangkutan batubara untuk pembangkit listrik dan pemanas.

Dalam beberapa hari terakhir, ada banyak laporan tentang kemacetan listrik di perusahaan industri di banyak provinsi di Cina. Pabrik-pabrik harus berhenti bekerja. Pemadaman juga terjadi di rumah-rumah pribadi. Laporan lampu lalu lintas dan jaringan ponsel yang gagal telah dibagikan di jejaring sosial. Ada juga gambar toko-toko yang sedang menyiapkan lilin untuk penerangan.

Analis telah memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi China dapat mengalami hambatan besar karena krisis energi yang akan datang. Banyak faktor yang disebut-sebut sebagai penyebab kurangnya energi. Untuk mencapai tujuan iklimnya, China telah secara ketat memerintahkan pengurangan emisi. Jadi pemerintah daerah mulai menjatah listrik. Selain itu, tingginya harga batu bara dan permintaan energi yang luar biasa tinggi di industri yang harus memproses pesanan dari seluruh dunia akibat efek dari ketertinggalan pasca krisis Corona, ujarnya.

Global Times yang berafiliasi dengan partai mencoba menghilangkan ketakutan dalam sebuah editorial bahwa “China memiliki banyak sumber daya untuk mengatasi krisis listrik”: “Tidak sulit bagi kami untuk meningkatkan pembangkit listrik dan memperluas kapasitas ini.”

READ  Migran di wilayah perbatasan Belarusia: 'Kami terjebak di tengah'