Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Perdana Menteri mengunjungi Indonesia untuk mengikuti SOP yang ketat

Perdana Menteri mengunjungi Indonesia untuk mengikuti SOP yang ketat

Dipersembahkan oleh Bernama / Film Muhat Amin Naharul

Menteri PRIME (PM) Dan Sri Muhaidin Yasin (Gambar) Perjalanan dua hari ke Indonesia tunduk pada Prosedur Operasi Standar Pencegahan (SOP) Pemerintah-19 yang ketat.

Wisma Putra mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa hanya delegasi kecil yang akan menemani Perdana Menteri dan bahwa itu harus diperiksa dengan kain sebelum keberangkatan dan hanya mereka yang memiliki hasil tes negatif dalam waktu 48 jam yang diizinkan untuk menjadi bagian dari kunjungan resmi.

Muhaidin mendapat undangan khusus dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Djokovic) untuk melakukan kunjungan resmi ke Indonesia setelah pengangkatannya pada Maret 2020.

Delegasi akan terbang dengan pesawat khusus sebagai pengganti pengaturan perdagangan guna menciptakan gelembung perjalanan bagi Indonesia.

Setibanya di bandara di Jakarta, delegasi Malaysia itu diperiksa dengan kain lain. Hanya mereka dengan hasil tes negatif yang diverifikasi oleh otoritas terkait yang akan dibawa langsung ke tempat penampungan, ”kata pernyataan itu.

Delegasi Malaysia dilarang bepergian ke mana pun selain dari area kunjungan resmi yang ditentukan, dan mereka diharuskan untuk tinggal di dalam area akomodasi dan kunjungan resmi yang ditentukan.

Tidak akan ada kontak fisik – tidak ada jabat tangan, tidak ada pelukan atau sentuhan selama kunjungan resmi.

“Pemerintah Indonesia telah berjanji bahwa kunjungan resmi akan dilakukan berdasarkan SOP pencegahan Covit-19 yang paling ketat,” katanya.

Wisma Putra mengatakan bahwa Perdana Menteri telah menyarankan durasi kunjungan resmi harus kurang dari 24 jam mengingat epidemi Pemerintah-19 yang sedang berlangsung di Malaysia dan Indonesia dan permintaan tersebut diterima dengan baik oleh pemerintah Indonesia.

Djokovic sendiri sudah menginstruksikan venue resmi yang akan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, bukan di Istana Pokor di Jawa Barat, untuk memenuhi kebutuhan logistik kunjungan resmi Muhaidin.

READ  MotoGP mengancam Grand Prix yang gila di Indonesia