Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Peringatan tsunami setelah letusan gunung berapi di Indonesia

Peringatan tsunami setelah letusan gunung berapi di Indonesia

Per: 18 April 2024 08:40

Di timur laut Indonesia, sebagian pulau vulkanik berisiko runtuh ke laut setelah beberapa kali terjadi letusan. Para pejabat telah memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami. Ribuan orang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Setelah gunung berapi Ruang meletus di timur laut Indonesia, pihak berwenang mengeluarkan tingkat kewaspadaan tertinggi dan memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami. Pulau vulkanik di Kepulauan Changihe, sebelah utara Sulawesi, telah mengalami beberapa kali letusan dahsyat selama dua hari terakhir.

Pusat Bahaya Vulkanik dan Geologi (PVMBG) memperingatkan, ada kemungkinan sebagian gunung berapi jatuh ke laut dan memicu air pasang. Ribuan orang berhasil diselamatkan. Totalnya, lebih dari 11.000 orang diminta meninggalkan kawasan tersebut. Wisatawan harus tinggal setidaknya enam kilometer dari Ruang Gunung Berapi.

Bandara Manado ditutup

Pada hari Rabu, api setinggi 725 meter memuntahkan awan abu dan batu setinggi 3.000 meter ke langit. Pihak berwenang memberlakukan zona eksklusi di sekitar radius enam kilometer dari kawah. Juru bicara pengendalian bencana mengatakan abu dan batu berjatuhan di Pulau Thagulandang, lima kilometer jauhnya, melukai warga di sana.

Pada hari Kamis, bandara di Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, ditutup sebagai tindakan pencegahan. Penerbangan antara ibu kota Malaysia Kuala Lumpur dan negara bagian Sarawak dan Sabah di pulau Kalimantan juga telah dibatalkan, mengutip Malaysia Airlines, demikian yang dilaporkan surat kabar “The Borneo Post”.

Indonesia terletak di zona paling aktif secara geologis di Bumi yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik. Letusan gunung berapi dan gempa bumi tidak jarang terjadi di sana. Ruang telah memicu tsunami dahsyat 150 tahun lalu. 400 orang tewas dalam bencana alam pada tahun 1871.