Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Seoul tidak mendapat jawaban: Korea Utara masih tidak menjawab telepon

Seoul tidak mendapat jawaban: Korea Utara masih tidak menjawab telepon

Seol tidak mendapat jawaban
Korea Utara masih tidak menjawab telepon

Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat secara dramatis. Sekarang ada juga fakta bahwa sejak Jumat tidak ada tanggapan panggilan harian selain dari petugas penghubung di Seoul. Rupanya, saluran interkoneksi militer juga terpengaruh.

Korea Utara tidak menanggapi panggilan rutin Korea Selatan pada saluran komunikasi langsung antara kedua negara selama berhari-hari. Alasan untuk ini masih belum jelas. Tetapi Kementerian Unifikasi Seoul menduga negara tetangga yang sebagian besar terisolasi itu dapat secara sepihak memutuskan komunikasi.

Sejak Jumat, tambahnya, belum ada tanggapan atas telepon dari petugas penghubung yang bertanggung jawab di Seoul, yang biasanya dilakukan dua kali sehari. Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, saluran komunikasi militer juga terpengaruh. Tidak ada penjelasan dari Korea Utara.

Tidak ada pihak yang memiliki kantor kedutaan atau penghubung di negara lain. Dengan demikian, garis lintas batas antara pemerintah dan militer menjadi dasar kesepahaman, misalnya saat menyepakati kemungkinan pertemuan. Ini juga dimaksudkan untuk mencegah bentrokan militer. Komunikasi telah terputus beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, baik karena Korea Utara memotong jalur atau karena alasan teknis.

Protes terhadap latihan militer?

Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat secara signifikan. Pengamat menduga bahwa Korea Utara dapat menggunakan pemutusan hubungan kerja untuk menyatakan protesnya atas latihan militer bersama Korea Selatan dengan Amerika Serikat.

Setelah serangkaian uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu, Korea Utara telah berulang kali menguji coba rudal berkemampuan nuklir lagi tahun ini, meskipun ada larangan oleh resolusi PBB. Korea Utara mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menguji pesawat tak berawak berkemampuan nuklir di bawah air. Media yang dikendalikan negara melaporkan bahwa kendaraan bawah laut tak berawak Hail-2 memiliki “potensi militer super” untuk masa depan angkatan bersenjatanya. Tes dilaporkan berlangsung selama empat hari menjelang hari Jumat. Drone menempuh 1.000 kilometer “simulasi jarak bawah air” dalam lebih dari 71 jam sebelum hulu ledak eksperimental meledak di daerah target di lepas pantai timur.

Media Korea Utara melaporkan bulan lalu tentang uji coba drone “Hail” yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Pernyataan yang dibuat oleh Korea Utara tentang tes tersebut kemudian dipertanyakan oleh militer Korea Selatan.

READ  Krisis Ukraina - Putin memberlakukan larangan masuk bagi perwakilan Uni Eropa - Politik