Status: 05/20/2021 10:55
Produsen pesawat AS Boeing mengklaim telah memperbaiki masalah elektronik 737 Max, dan maskapai penerbangan mengizinkan mesin yang terkena dampak untuk terbang lagi. Namun dalam politik, kepercayaan pada pabrikan memudar.
Produsen pesawat AS Boeing mengirimkan 737 Max lagi setelah mengerjakan masalah elektronik, kata perusahaan itu. Itu tentang jalur pentanahan dari “komponen sistem penggerak elektronik”.
Boeing melaporkan masalah elektronik di kokpit sekitar 737 MAX pada awal April. Grup Amerika harus mengakui bahwa masalahnya lebih luas dari yang diharapkan dan mempengaruhi komponen di beberapa area kokpit.
Akibatnya, 16 maskapai penerbangan menahan total 106 pesawat jenis ini di darat. Tindakan tersebut bersifat sukarela, dan FAA tidak memiliki larangan inisiasi.
Operasi dilanjutkan
Juru bicara perusahaan mengumumkan bahwa American Airlines dan United Airlines telah kembali mengoperasikan mesin yang terkena masalah elektronik.
Pekan lalu, Boeing menerima lampu hijau dari Federal Aviation Administration (FAA) atas proposalnya untuk memperbaiki masalah elektronik. Grup Amerika mengumumkan bahwa dengan perbaikan yang disetujui, jalan tersebut bebas untuk kembali ke lalu lintas udara.
Keyakinan yang menyenangkan
Menurut laporan media, kepercayaan pada pabrikan berkurang pada kebijakan AS karena banyak kecelakaan dalam beberapa bulan terakhir, yang juga mempengaruhi Administrasi Penerbangan Federal. Seperti dilansir The Seattle Times dan The Washington Post, komite kongres AS kini ingin menyelidiki masalah produksi Boeing.
Hal ini berkaitan dengan masalah saat ini dengan 737 MAX dan cacat baru-baru ini pada Boeing 787. Ketua Komite Peter DeFazio menunjukkan bahwa ada cacat pada kontrol kualitas Boeing dan masalah dengan pengawasan oleh Administrasi Penerbangan Federal. Ini akan menyelidiki masalah yang dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan publik.
Menurut Seattle Times, ada perubahan pada sistem kendali mutu Boeing pada 2019. Ribuan pemeriksaan dibatalkan pada akhir langkah produksi pada waktu itu, dan ratusan pekerjaan inspektur diputus. Sebaliknya, Boeing mengandalkan otomatisasi dan pemantauan mandiri pekerja.
Dua kecelakaan
Masalah teknis di kokpit adalah kemunduran baru untuk buku terlaris satu kali Boeing setelah pencabutan larangan penerbangan pada 737 MAX yang telah berlaku selama lebih dari satu setengah tahun pada akhir tahun 2020.
Larangan global diberlakukan pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan mesin semacam itu di Indonesia dan Ethiopia, menewaskan 346 orang. Penyebab kecelakaan dianggap sebagai program pengendalian yang rusak. Boeing menekankan bahwa masalah saat ini tidak terkait dengannya.
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga