Ribuan tokoh agama Indonesia berkumpul pada hari Kamis untuk vaksinasi COVID-19 massal, dengan para biksu, pastor, imam, dan biarawati mengantri untuk menerima vaksin dosis pertama mereka.
Para biksu, berpakaian oranye, coklat dan merah marun, duduk di kursi yang ditempatkan secara merata di seberang tempat parkir bawah tanah Masjid Agung Istiqlal Jakarta dan menunggu Coronavak dari Biotek Sinovak untuk mendaftar.
Beberapa petugas kesehatan harus berbalik.
Vajra Shastra, seorang biksu berusia 22 tahun, berharap segera divaksinasi agar pelipisnya dapat dibuka kembali untuk salat.
“Saya tidak ragu untuk melakukan vaksinasi karena bagi saya dan masyarakat kami, kami yakin pemerintah Indonesia telah memilih vaksin yang tepat.”
Negara mayoritas Muslim terbesar di dunia memiliki ideologi negara yang mewakili perbedaan agama dalam sistem pemerintahan sekuler.
Pihak berwenang bertujuan untuk memberikan imunisasi kepada lebih dari 1.200 kelompok agama setiap hari selama seminggu.
Biarawati Katolik Regitia Hadi Kudas mengatakan dia dapat melanjutkan tugas gerejanya dengan tetap mengikuti etika kesehatan.
Saya benar-benar baik-baik saja dengan vaksin dan siap untuk melayani lagi, tambah pemain berusia 36 tahun itu.
Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan kampanye vaksinasi massal untuk memerangi salah satu epidemi yang paling membandel di kawasan itu.
Jumlah epidemi lebih dari 1,3 juta dan jumlah kematian adalah 35.000.
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
Ratu Elizabeth II: “Aku takut!” Karakter Queen yang baru telah mengejutkan para penggemar Royals
Alpha Group Asia memulai pembangunan pabrik daur ulang PET
Kasus iklim dari Indonesia: Swiss harus membayar ganti rugi