Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Zelensky melihat kemajuan dalam negosiasi dengan Rusia

Zelensky melihat kemajuan dalam negosiasi dengan Rusia

Dari BZ / Reuters

Meskipun pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melihat sedikit kemajuan dalam negosiasi dengan pemerintah di Moskow.

“Kami terus bekerja di berbagai tingkatan untuk mendorong Rusia bergerak menuju perdamaian,” katanya dalam pidato yang disiarkan Rabu pagi.

Sementara itu, pertempuran dilaporkan dari berbagai bagian negara. Menurut Kantor Kejaksaan Ukraina, 121 anak telah tewas dan 167 terluka dalam perang sejauh ini. Informasi yang diberikan oleh kedua belah pihak tentang jalannya perang tidak dapat diverifikasi saat ini.

Zelensky menuduh angkatan bersenjata Rusia menggagalkan evakuasi warga sipil dari pelabuhan Mariupol yang diperebutkan di tenggara Ukraina. Di kota pesisir, 100.000 orang akan hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Mereka terus-menerus di bawah api. Mereka kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.

Warga kota Mariupol berjalan melewati kawasan pemukiman yang hancur total (Foto: STRINGER / REUTERS) Foto: STRINGER

“Selangkah demi selangkah kami membuat kemajuan”

Menurut dinas keamanan Ukraina dan Barat, puluhan ribu orang telah tewas dalam perang tersebut. PBB sekarang berbicara tentang 3,5 juta pengungsi dari Ukraina.

Presiden Zelensky terus mendesak negosiasi dengan Rusia. Perwakilan negaranya bernegosiasi secara praktis dengan pihak Rusia setiap hari. “Ini sangat sulit, terkadang konfrontatif.” Namun demikian, dia yakin: “Kami membuat kemajuan selangkah demi selangkah.” Namun, kedua belah pihak menganggap bahwa kesepakatan tidak tercapai.

Dan Kanselir Olaf Schultz mengindikasikan, pada Selasa malam, bahwa Zelensky siap untuk segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia harus menarik pasukan penyerangnya.

Sanksi baru terhadap Rusia?

Presiden AS Joe Biden diperkirakan tiba di Eropa pada hari Rabu, di mana ia akan menghadiri KTT NATO dan Kelompok Tujuh di Brussels pada hari Kamis. Ini juga akan mencakup sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Menurut informasi dari departemen pemerintah AS, Washington merencanakan sanksi lebih lanjut terhadap anggota parlemen Rusia. Pemerintah AS diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru pada Kamis. Biden telah menyetujui bagaimana melanjutkan dengan perdana menteri Jerman, Inggris, Prancis dan Italia pada hari Senin. Itu juga tentang peringatan bahwa Rusia mungkin menggunakan senjata kimia dan biologi di Ukraina.


Baca juga

Sembilan tahun penjara! Kritikus Putin menemukan Navalny bersalah lagi

Inilah yang dikatakan juru bicara Kremlin tentang penggunaan senjata nuklir


Uni Eropa juga bekerja untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi. Kanselir Schulz menjelaskan pada Selasa malam bahwa Jerman dan negara-negara Uni Eropa lainnya menentang penghentian segera pasokan batu bara, gas dan minyak dari Rusia.

Ada reaksi hati-hati terhadap proposal Polandia untuk mengecualikan Rusia dari Kelompok Dua Puluh negara-negara industri terpenting. Schulz mengatakan mencapai gencatan senjata adalah prioritas.

Rektor Olaf Schultz (63, SPD) ingin menghadiri upacara pembukaan

Kanselir Olaf Schultz (63, SPD) (Gambar: POOL/via REUTERS) Foto: / Kota Medis Raja Fahd

Di lingkaran G20, anggota penting seperti China atau India juga diharapkan memveto pengecualian tersebut. Polandia sendiri bukan anggota G-20.

Menurut Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Putin berencana menghadiri KTT G20 akhir tahun ini. Indonesia memegang kepresidenan Kelompok Dua Puluh tahun ini. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan bahwa banyak delegasi saat ini menolak untuk bekerja dengan delegasi Rusia.

READ  Kaitlyn McCaffery: Blogger perjalanan dalam keadaan koma setelah kecelakaan