Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Konferensi iklim di Dubai: Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan konsekuensi pencemaran lingkungan

Konferensi iklim di Dubai: Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan konsekuensi pencemaran lingkungan

Menjelang konferensi iklim di Dubai, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan dampak pencemaran lingkungan.

Periklanan

KTT iklim, yang dimulai Kamis di Uni Emirat Arab, bertujuan untuk mengembalikan planet ini ke jalur menuju tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.

Sebelum pembukaan, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan tentang dampak polusi terhadap kehidupan manusia, dengan harapan dapat memotivasi negara-negara untuk mengurangi perubahan iklim.

dokter. “Kita mengalami lebih banyak kejadian cuaca ekstrem, kita mengalami pengungsian massal, udara yang sangat beracun, tercemar dan terkontaminasi,” jelas Maria Neira, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia. “Kita mengalami kekurangan air, kekurangan makanan, penyakit yang ditularkan melalui vektor, penyakit tidak menular. penyakit, penyakit mental.” “Masalah kesehatan. Semuanya didorong oleh perubahan iklim. Jadi kesehatan bisa menjadi pendorong penting untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap perubahan iklim.”

Peningkatan tajam penyakit di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara di mana polusi paling berdampak pada masyarakatnya. Putri Eddie, Soriana, menderita tuberkulosis dan dia sudah kehilangan adik iparnya: “Kami jelas menanggung akibatnya. Pada tahun 2010, adik ipar saya meninggal setahun setelah dia menikah dengan adik laki-laki saya. Paru-parunya terbakar, tapi dia bukan seorang perokok.”

Pembangkit listrik tenaga batu bara, mobil dan sepeda motor berkontribusi terhadap polusi yang memperparah penyakit pernafasan di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Dan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh yang pasti akan dibahas pada konferensi Cop28 di Dubai hingga 12 Desember mendatang.

READ  Seorang menteri Inggris mengumumkan pencabutan permintaan moncong - Partai Demokrat Bebas meminta pemerintah untuk mempersiapkan kemungkinan gelombang baru Corona