Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Organisasi lingkungan hidup di Indonesia mengkritik merek fesyen karena menggunakan biomassa

Organisasi lingkungan hidup di Indonesia mengkritik merek fesyen karena menggunakan biomassa

Sebuah koalisi yang terdiri dari 16 organisasi lingkungan hidup terkemuka yang berbasis di Indonesia telah mengkritik keras merek-merek fesyen besar karena semakin bergantungnya mereka pada sumber biomassa seperti pelet kayu dan sekam padi, dan mengutuk hal tersebut sebagai “greenwashing.”

Dalam surat terbukanya kepada industri fesyen, kelompok terkemuka termasuk Rainforest Action Network dan Friends of the Earth Indonesia mengungkapkan keprihatinan mereka. Mereka berpendapat bahwa upaya dekarbonisasi merek-merek ini dengan mudah menghindari dampak berbahaya biomassa terhadap masyarakat dan hutan di Asia Tenggara.

Perusahaan seperti H&M Group, Adidas, Inditex dan Puma telah menjajaki biomassa sebagai alternatif rendah karbon dibandingkan batu bara, terutama untuk menggerakkan boiler selama proses pewarnaan dan penyelesaian kain.

Meskipun negara-negara penandatangan Pakta Mode PBB telah berkomitmen untuk menghentikan kemitraan boiler berbahan bakar batu bara tahun ini dan menghapusnya dari rantai pasokan pada tahun 2030, kelompok lingkungan hidup bersikeras bahwa dedikasi sejati terhadap energi berkelanjutan harus memprioritaskan penghapusan batu bara secara bertahap dan beralih dari pembakaran biomassa.

READ  Ninja Van Group merayakan Bulan Bisnis Kecil perdana di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam