Telkom Indonesia, perusahaan telekomunikasi milik negara di Indonesia, sedang mempertimbangkan untuk menjual sebagian bisnis pusat datanya.
Rencananya, kesepakatan tersebut akan selesai pada paruh kedua tahun ini.
Ahmed Reda, Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Telkom, mengungkapkan perseroan sedang dalam proses memilih penasihat keuangan dan mempertimbangkan besaran saham yang akan dijual.
Penilaian bisnis pusat data Telkom diperkirakan akan melebihi $1 miliar.
Keterlibatan mitra strategis global atau investor finansial yang kuat diharapkan dapat memfasilitasi perluasan operasional pusat data Telkom di dalam dan luar negeri.
Telkom, yang diakui sebagai grup telekomunikasi terbesar di Indonesia, saat ini mengoperasikan 28 pusat data, termasuk 23 di dalam negeri dan lima di luar negeri, sebagaimana diuraikan dalam laporan tahunannya pada tahun 2022. Pesaing terkemuka di bidang ini termasuk DCI Indonesia, Princeton DG, dan NTT Communication.
Meningkatnya permintaan terhadap aset-aset infrastruktur, seperti pusat data, di seluruh Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir didukung oleh prospek pertumbuhan di kawasan ini dan reputasi sektor ini dalam memberikan keuntungan yang stabil dan berjangka panjang.
Pada bulan September, perusahaan investasi KKR mengakuisisi 20% saham bisnis pusat data regional Singapore Telecom senilai S$1,1 miliar ($818 juta), yang menggarisbawahi minat investor pada sektor ini.
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga